*

*

Ads

Kamis, 16 Agustus 2018

Ang Hong Cu Jilid 139

"Percaya...... percaya....... akan tetapi......"

"Kau lihat, siapa aku!"

Berkata demikian, si kedok hitam membuka kedoknya dan Tang Gun terbelalak, wajahnya berubah pucat dan sejenak dia tidak mampu bicara, hanya melongo memandang kepada wajah yang tadi bersembunyi di balik kedok hitam. Wajah Tang Bun An!

Akhirnya Tang Gun dapat menekan guncangan perasaannya dan dia berkata gugup,
"Tapi.... tapi..... kenapa tai-hiap......"

"Sebut aku Beng-cu! Aku adalah pangcu dari Ho-han-pang, juga bengcu dari dunia kang-ouw!" Suara Tang Bun An atau Han Lojin terdengar penuh wibawa.

"Ahhh!" kembali Tang Gun terkejut dan memberi hormat. "Kiranya Beng-cu sendiri. Tapi.... apa artinya semua ini? Engkau menangkap saya, kemudian menyerahkan kepada kaisar untuk dihukum. Kemudian, Beng-cu pula yang menyelamatkan saya, membunuh pengawal yang membawa saya ke tempat pembuangan, bahkan memberi emas kepada saya. Apa artinya perbuatan beng-cu itu?"

"Bukan lain untuk menyelamatkanmu, anak bodoh. Engkau sudah memperoleh kedudukan baik, akan tetapi engkau menyalah gunakan, hanya karena engkau tergila-gila kepada seorang selir! Huh, tolol! Boleh saja bermain-main dengan semua selir, akan tetapi tidak terikat seperti itu, tergila-gila dan membawanya lari dari istana. Kalau tidak aku yang mendahului para jagoan istana menangkapmu, kemudian membebaskanmu, apa kau kira sekarang engkau masih hidup?'.

"Untuk itu, sekali lagi saya menghaturkan terima kasih dan saya tidak akan melupakan budi kebaikan tai-hiap kepada saya. Akan tetapi, kalau boleh saya mengetahui, mengapa taihiap bersusah payah untuk melakukan semua itu kepada saya?"

"Hemm, Tang Gun. Sebelum engkau ditangkap, di kota raja engkau selalu membual bahwa engkau adalah putera dari Ang-hong-cu. Benarkah itu?"

"Memang benar, Beng-cu, akan tetapi itu bukan hanya kosong saja. Memang sebenarnya bahwa saya adalah putera kandung Ang-hong-cu yang terkenal itu." kata Tang Gun dengan nada suara bangga.

"Hemm, siapa mau percaya akan hal itu? Apa buktinya bahwa engkau memang putera Ang-hong-cu?"

"Inilah buktinya, Beng-cu." Tang Gun mengeluarkan sebuah benda yang bukan lain adalah perhiasan berbentuk seekor kumbang merah. "Saya menerima benda ini dari ibu saya, dan ibu saya yang menceritakan bahwa ayah kandung saya yang memberikan benda ini kepada ibu."

"Katakan, siapa nama ibumu dan dari mana ia datang, dimana tempat tinggalnya ketika ia masih gadis."

"Ibu bernama Teng Kim dan tinggal di dusun An-lok, akan tetapi sekarang ikut paman di kota Tai-goan setelah melarikan diri dari kota raja sesudah saya ditangkap."

"Teng Kim..... Kim...... ? Begitu banyaknya wanita yang memakai nama Kim! Hemm, nanti dulu...... bukanlah di leher bawah telinga kanan ibumu terdapat sebuah tahi lalat? Ibumu tinggi semampai dan wataknya ramah gembira?"

Tang Gun memandang dengan mata terbelalak.
"Bagaimana.... Bengcu dapat mengetahui hal itu....? Benar sekali apa yang beng-cu katakan tadi!"

"Tang Gun, begitu bodohkah engkau? Engkau sudah tahu bahwa aku telah menyelamatkanmu, dan engkau tentu tahu pula bahwa aku bernama Tang Bun An! Dan engkau masih tidak mengerti? Aku tahu segalanya tentang ibumu, dan benda yang kau perlihatkan tadi adalah milikku, pemberianku kepada ibumu."

"Ah..... ohhh....... jadi..... jadi...... engkau ini ayahku? Anghong-cu?"

Tang Gun masih terbelalak dan ketika Han Lojin tersenyum sambil mengangguk-angguk, dia lalu menjatuhkan diri berlutut di depan kaki ayahnya.






"Ayah.......!" Tang Gun berseru, gembira dan juga terharu bercampur bangga.

"Bangkitlah dan duduk! Aku tidak suka melihat kecengengan, apalagi kalau dilakukan oleh anakku! Nah, Tang Gun, engkau sudah tahu sekarang bahwa aku adalah Ang-hong-cu Tang Bun An. Akan tetapi, karena orang lain tidak tahu bahwa aku Ang-hong-cu, dan aku sekarang telah menjadi beng-cu dan juga pangcu dari Ho-han-pang, maka
engkau tidak boleh menyebut ayah, harus menyebut Bengcu kepadaku. Mengerti?"

"Baik ayah....... eh, Bengcu."

"Hati-hati, jangan sampai keliru menyebutku, apalagi di depan orang lain. Aku belum ingin dikenal sebagai Ang-hongcu!"

"Baik, bengcu. Dan setelah sekarang kita berhadapan, saya ingin mengajukan permohonan." ,

"Hemm, katakan, apa yang kau kehendaki?"

"Saya ingin......... membantu Bengcu, ingin dekat bengcu, dan mendapatkan petunjuk bengcu."

Han Lojin tersenyum girang. Memang itulah yang dikehendakinya. Tidak ada pembantu yang lebih setia dari pada anak sendiri.

"Baik sekali, Tang Gun. Memang kami sedang membutuhkan banyak pembantu yang pandai. Engkau boleh ikut bersamaku. Akan tetapi sebelumnya, ketahuilah bahwa Ho-han-pang dipimpin oleh Han Lojin, yaitu namaku sebagai bengcu."

Han Lojin mengambil topeng tipisnya dan dalam beberapa detik saja wajahnya sudah berubah menjadi seorang laki-laki setengah tua yang berkumis dan berjenggot rapi dan gagah.

"Aku adalah Han Lojin, pangcu dari Ho-han-pang, juga Bengcu dari dunia kang-ouw. Mari engkau ikut denganku, kuperkenalkan kepada para pembantuku yang lain."

"Akan tetapi, Bengcu. Bagaimana dengan sumoi? Ia akan menanti-nanti dan tentu menjadi curiga kalau saya tidak segera kembali. Kami bersama pergi ketika kami hendak melakukan penyelidikan terhadap orang yang tadinya kuanggap musuh, yaitu perwira Tang Bun An. Bagaimana baiknya sekarang menghadapi sumoi?"

"Siapakah sumoimu itu? Dari para penyelidik aku hanya mendengar bahwa engkau menyamar sebagai seorang tua muncul bersama seorang gadis cantik. Penyamaranmu terlalu kasar sehingga anak buahku mengetahuinya dan lapor kepadaku."

"Sumoi adalah puteri dari suhu dan subo, bengcu."

"Ia lihai dan tenaganya boleh diandalkan?"

"Tentu saja, bengcu! Ia lebih lihai dari pada saya, jauh lebih lihai. Saya kira, agak sukar untuk menemukan orang yang akan mampu menandingi sumoi." Kata Tang Gun dengan nada suara bangga, namun sungguh-sungguh.

"Hem, begitukah? Akan tetapi aku belum tahu sampai dimana tingkat kepandaianmu. Nah, sambutlah!"

Tiba-tiba saja Han Lojin menyerang Tang Gun. Pemuda ini tahu bahwa dirinya diuji, maka diapun cepat mengelak ke belakang dengan loncatan jungkir balik. Sementara menjadi murid ayah dan ibu Bi Lian, pemuda ini memang memperoleh kemajuan yang pesat sekali dan dia jauh lebih lihai dibandingkan dahulu ketika masih menjadi perwira pengawal.

Melihat gerakan yang lincah ini, Han Lojin menjadi gembira dan diapun menyerang terus dengan jurus-jurus ampuh. Tang Gun juga ingin memperlihatkan kehebatannya, maka begitu menghadapi serangan ayah kandungnya itu, diapun sudah memainkan ilmu silat Kim-ke Sin-kun yang hebat!

Kembali Han Lojin terkejut dan juga semakin gembira. Dia mendesak terus, mengerahkan tenaganya namun sampai lima puluh jurus puteranya itu mampu mempertahankan diri. Kalau dia mau, tentu dia dapat akhirnya merobohkan juga Tang Gun, akan tetapi dia tidak menghendaki itu.

"Cukup!" serunya sambil melompat mundur.

Tang Gun tadi sudah terdesak hebat, maka legalah hatinya melihat Han Lojin menghentikan serangannya. Han Lojin menilai kepandaian Tang Gun Sudah lumayan, biarpun belum sehebat ilmu kepandaian tiga orang pembantu utamanya, namun hanya sedikit selisihnya di bandingkan tingkat kepandaian Ji Sun Bi.

"Dan kau bilang tadi kepandaian sumoimu lebih tinggi dari pada kepandaianmu?"

"Jauh lebih tinggi, bengcu. Saya tdak akan mampu bertahan selama lima puluh jurus kalau ia menyerang saya."

"Hemmm......... " Han Lojin tertarik sekali. "Siapa nama sumoimu itu?"

"Namanya Siangkoan Bi Lian."

"Siangkoan...... Bi Lian....... ah, rasanya nama itu tidak asing bagiku hemmm, tentu aku pernah bertemu dengannya, atau setidaknya pernah mendengar namanya. O ya, apakah ia pernah bersama-sama para pendekar membasmi pemberontakan Lam-hai Giam-lo dan membantu pemerintah?"

"Benar bengcu. Pernah sumoi bercerita bahwa ia pernah membantu pemerintah dengan para pendekar membasmi pemberontakan yang dipimpin Lam-hai Giam-lo."

Han Lojin mengangguk-angguk. Dia masih belum ingat benar yang mana diantara para pendekar wanita itu yang dimaksudkan oleh Tang Gun. Akan tetapi, jelas bahwa gadis bernama Siangkoan Bi Lian itu tentu lihai sekali, berbahaya kalau menjadi lawan, namun amat menguntungkan kalau menjadi kawan atau pembantu. Dan seperti juga Cia Kui Hong, gadis itu tentu mengenalnya sebagai Han Lojin dan juga sebagai Ang-hong-cu. lni berbahaya!

"Tang Gun, benarkah pernyataanmu tadi bahwa engkau hendak membantuku dengan setulus hatimu? Dengan penuh kesetiaan?"

"Bengcu adalah penolong saya, bahkan bengcu adalah ayah kandung saya. Sudah tentu saja saya suka membantu dengan setia, kalau perlu dengan berkorban nyawa! Saya mau bersumpah...... "

"Tak perlu bersumpah. Aku baru percaya kepadamu kalau ada bukti yang nyata, melalui perbuatan."

Ang Hong Cu







Tidak ada komentar:

Posting Komentar