*

*

Ads

Jumat, 10 Agustus 2018

Ang Hong Cu Jilid 114

"Uhhh…….. !"

Tang Bun An berseru kaget bukan main. Dia mengenal ilmu yang pernah dia lihat dimainkan pula oleh Cia Kui Hong, ketua Cin-ling-pai itu! Celaka, pikirnya. Pemuda ini jelas ada hubungannya dengan Cia Kui Hong. Tentu dia ini seorang jagoan dari Cin-ling-pai yang sengaja diundang oleh Kui Hong untuk memusuhinya. Gadis itu telah melanggar janji, atau kalau tidak melanggar janji dan tidak membuka rahasianya, agaknya telah mengirim orang-orang Cin-ling-pai yang lihai untuk memusuhinya!

Diapun cepat menggerakkan tubuhnya dan mengeluarkan ilmu-ilmu silatnya yang banyak ragamnya, menangkis mengelak dan membalas dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Diam-diam dia merasa gentar juga. Biarpun dia mungkin mampu menandingi bahkan mengatasi pemuda tinggi besar itu, namun disitu masih ada dua orang temannya yang juga amat lihai. Bahkan mudah diduga bahwa pemuda yang disebut pangcu ini tentu lebih lihai, dan wanita itupun tak boleh dipandang ringan. Kalau mereka maju bertiga, sukar baginya untuk dapat lolos!

Mereka saling serang dengan serunya dan pada suatu saat, ketika Cun Sek mengubah pula ilmu silatnya dan kini memainkan Im-yang Sin-kun, pada saat kedua tangannya mendorong dengan pengerahan tenaga, Tang Bun An juga mendorongkan kedua tangannya menyambut sambil mengerahkan tenaga pula.

"Desss…… !!"

Kali ini pertemuan kedua pasang tangan itu lebih hebat dari pada tadi dan akibatnya, mereka berdua terdorong ke belakang sampai terhuyung!

"Tahan!" kata Tang Bun An sebelum pemuda tinggi besar itu menyerangnya lagi. "Apakah hubunganmu dengan Cin-ling-pai, orang muda?"

Mendengar pertanyaan itu, Cun Sek juga terkejut. Kiranya orang tua yang gagah dan lihai itu mengenal ilmu silatnya yang dia dapatkan dari Cin-ling-pai! Jangan-jangan orang ini tokoh yang berdekatan dengan Cin-ling-pai! Kalau demikian halnya, berbahaya sekali. Tiba-tiba Sim Ki Liong sudah mendahuluinya. Pemuda ini meloncat ke depan, menghadapi orang tua yang lihai itu.

"Paman, mengingat bahwa engkau yang mengundang kami dan mengirim surat, maka sudah sepantasnya kalau engkau pula yang menceritakan siapa dirimu dan apa pula maksudmu mengundang kami, kemudian disini menguji kepandaian kami."

Tang Bun An meraba-raba dagunya yang dicukur bersih.
"Aku sengaja mengundang kalian ketika mendengar dari anak buahku bahwa kalian bertanya-tanya tentang Perwira Tang. Apakah yang kau maksudkan adalah Perwira Tang Gun yang telah dihukum buang oleh kaisar?"

Melihat sikap tiga orang muda itu berkeras menuntut dia yang lebih dulu memperkenalkan diri dan membuat pengakuan, dia menyambung cepat.

"Kalau yang kalian maksudkan Tang Gun, maka aku dapat memberi keterangan sejelasnya tentang dia."

Kini Tang Cun Sek yang menjawabnya.
"Sebenarnya, akulah yang berkepentingan dengan perwira Tang itu. Kami tidak tahu siapa namanya, yang kami cari adalah Perwira Tang yang mengaku bahwa dia adalah putera Ang-hong-cu!"

Tang Bun An kini memandang wajah Cun Sek penuh perhatian, sinar matanya yang mencorong itu seperti hendak menyelidiki isi hati pemuda itu melalui pengamatan wajahnya.

"Hemmm, orang muda yang kau cari itu Tang Gun ataukah Ang-hong-cu?"

Bagaimanapun juga, pemuda ini pandai ilmu silat Cin-ling-pai dan kalau dia mencari Ang-hong-cu, jelas bahwa dia datang diutus oleh Cia Kui Hong!

"Kami mencari Ang-hong-cu!" Cun Sek berseru. "Dapatkah engkau menceritakan dimana adanya Ang-hong-cu?”

Biarpun jantungnya berdebar tegang, Tang Bun An masih dapat tersenyum dan mengangguk-angguk.

"Tergantung dari sikap kalian. Kalian bertiga yang membutuhkan keterangan, maka sepatutnya kalau kalian memperkenalkan diri lebih dulu kepadaku, dan menjelaskan apa maksud kalian mencari Ang-hong-cu. Barulah akan kupertimbangkan apakah aku boleh memberitahu kepada kalian dimana adanya Ang-hong-cu ataukah tidak."

"Nanti dulu, jangan sembarangan membuat pengakuan!" kata Ji Sun Bi cepat, lalu wanita ini memandang kepada Tang Bun An dengan sinar mata tajam.






"Hemm, engkau ini orang tua yang licik bukan main. Kami bertiga tidak mempunyai urusan denganmu, lalu engkau mengirim surat kepada kami, memancing kami datang kesini. Kemudian engkau mengerahkan anak buahmu untuk mengeroyok kami, bahkan engkau sendiri menguji kepandaian seorang diantara kami. Apa artinya semua ini? Dan sekarang, engkau hendak memancing keterangan kami tanpa memberitahu kepada kami siapa engkau dan apa artinya semua perbuatanmu ini. Padahal, pengeroyokan anak buahmu telah gagal, dan betapapun lihaimu, kiranya engkau tidak akan mampu mengalahkan kami bertiga. Bahkan kalau kami mau, kami akan dapat mengeroyok dan merobohkanmu. Nah, dalam keadaan seperti ini, sepatutnya engkaulah yang lebih dulu memperkenalkan diri dan menjelaskan mengapa engkau mengundang kami."

Tang Bun An tertawa dan dia memandang kepada wanita itu dengan kagum. Seorang wanita yang bukan saja cantik, namun berkepandaian silat tinggi dan cerdik sekali, dan tentu saja dia mengenal baik siapa Ji Sun Bi. Dalam pertemuan pertama tadi, dia lupa. Akan tetapi sekarang dia teringat bahwa dia pernah bertemu dengan wanita ini. Ketika itu, dia menyamar sebagai Han Lojin yang berkumis dan berjenggot.

"Ha-ha-ha-ha! Tok-sim Mo-li, kau kira aku tidak mengenal kalian? Dan engkau adalah Sim Ki Liong yang pernah menjadi murid Pendekar Sadis itu, bukan? Ha-ha-ha, siapa bilang kalau keadaanku kalah? Lihat di belakang kalian!"

Tentu saja Ji Sun Bi dan Sim Ki Liong terkejut bukan main mendengar betapa orang tua itu telah mengenal mereka, dan ketika mereka memutar tubuh, kiranya disitu sudah terdapat puluhan orang berpakaian seragam perajurit pengawal yang sudah siap dengan busur dan anak panah!

“Siapa…… siapakah engkau……..?” Sim Ki Liong bertanya, kaget bukan main.

"Ha-ha-ha, kalau aku menghendaki, aku dapat mendatangkan ratusan orang perajurit pengawal. Aku adalah seorang perwira pengawal yang mengepalai ribuan orang perajurit. Nah, kalian masih berkepala besar dan tidak mau mengaku apa maksud kalian mencari perwira Tang Gun dan Ang-hong-cu?"

Tiga orang muda itu saling pandang dan mereka sungguh terkejut bukan main. Mereka tidak menduga siapa adanya perwira yang lihai ini, yang ternyata sudah mengenal Ji Sun Bi dan Sim Ki Liong! Melihat bahwa agaknya perwira itu belum mengenal dirinya, Cun Sek lalu berkata dengan sikap hormat.

"Ciangkun, maafkan sikap kami tadi karena tidak mengenalmu. Baiklah kujelaskan bahwa sebenarnya yang berkepentingan dengan An-hong-cu adalah aku pribadi. Aku mempunyai urusan pribadi yang amat penting dengan Ang-hong-cu, karena itulah maka aku mencari dia dan kalau ciangkun tahu dimana dia, tolong memberitahu kepadaku."

Tadinya Tang Bun An masih menaruh curiga terutama kepada pemuda tinggi besar yang pandai ilmu silat Cin-ling-pai itu, akan tetapi setelah dia teringat kepada Ji Sun Bi dan juga Sim Ki Liong sebagai dua orang muda yang berpihak kepada golongan sesat, bahkan pernah pula membantu pemberontakan golongan hitam yang dipimpin oleh Lam-hai Giam-lo, maka hatinya lega. Jelas bahwa dua orang seperti Ji Sun Bi dan Sim Ki Liong itu dapat ditariknya menjadi pembantu atau sekutu yang boleh diandalkan! Dan pemuda tinggi besar yang mencari Ang-hong-cu ini, walaupun dia belum mengenalnya, namun agaknya diapun sahabat dua orang muda sesat itu.

"Hemm, kalau begitu, marilah kita bicara di dalam. Urusan pribadi tidak sepantasnya dibicarakan diluar ."

Karena maklum bahwa kini keadaan mereka bertiga yang berada di bawah ancaman bahaya kalau sampai mereka menentang, maka tiga orang muda itu lalu mengikuti Tang Bun An memasuki pondok itu. Dia mempersilakan tiga orang tamu itu duduk di ruangan tamu, dan dia sendiri memasuki kamarnya. Tak lama kemudian, dia keluar lagi dan kini sudah berpakaian sebagai seorang perwira sehingga tiga orang muda itu semakin percaya kepadanya.

“Nah, orang muda. Sekarang kita bicara disini dan tidak ada orang luar yang mendengarkan kita. Katakanlah mengapa engkau mencari Ang-hong-cu, dan urusan pribadi penting apa yang kau miliki terhadap dia. Ceritakan saja terus terang, baru nanti aku akan kuberitahukan dimana adanya Ang-hong-cu yang kau cari-cari itu.”

Cun Sek kini merasa bahwa tidak ada gunanya lagi dia merahasiakan dirinya. Agaknya perwira itu boleh dipercaya, dan tentu dia benar-benar tahu dimana adanya Ang-hong-cu, karena sikapnya terhadap mereka bertiga tidak memusuhi. Kalau memang dia bermaksud buruk, tentu sudah sejak tadi dia mengerahkan anak buahnya lebih banyak lagi untuk menangkap mereka bertiga.

“Baiklah aku mengaku terus terang saja, ciangkun. Aku mencari Ang-hong-cu karena dia adalah ayah kandungku. Sejak kecil aku mencarinya, maka ketika mendengar ada seorang perwira she Tang mengaku putera Ang-hong-cu disini, aku segera mencari kesini, ditemani oleh mereka ini."

Biarpun dia terkejut mendengar pengakuan pemuda tinggi besar itu, Tang Bun An tetap bersikap tenang. Dia memang tahu bahwa perbuatannya selama ini telah membuahkan keturunan di mana-mana, dan tentu saja dia tidak tahu siapa diantara para wanita yang menjadi korbannya, melahirkan seorang keturunan darinya.

Mula-mula muncul Tang Hay atau Hay Hay yang amat lihai itu, yang mengaku sebagai puteranya, akan tetapi yang kemudian menjadi musuh besarnya yang paling ditakuti, karena harus diakuinya bahwa selama ini belum pernah dia bertemu tanding sekuat dan selihai Hay Hay. Kemudian muncul Tang Gun yang juga mengaku sebagai puteranya. Putera ini terpaksa dia korbankan demi mencari kedudukan tinggi bagi dirinya sendiri.

Akan tetapi diam-diam dia telah membebaskan puteranya itu dari hukuman buang, dan memberinya bekal. Dibandingkan Hay Hay, Tang Gun bukan apa-apa, tidak memiliki ilmu silat yang tinggi. Akan tetapi kini muncul pemuda ini yang mengaku puteranya pula, dan pemuda inipun amat lihai, bahkan agaknya menjadi murid Cin-ling-pai, walaupun belum sehebat Hay Hay tingkat kepandaiannya.

“Orang muda, jangan engkau sembarangan saja mengaku sebagai putera Ang-hong-cu," katanya dengan suara yang tegas dan kaku. "Kalau engkau benar putera Ang-hong-cu, lalu apa buktinya dan apa tandanya?"

Cun Sek cepat menanggalkan kalungnya, kalung dengan mainan seekor kumbang merah dan memperlihatkannya kepada Tang Bun An.

"Inilah bukti dan tanda itu, juga nama keturunanku Tang, Tang Cun Sek. Ibuku she Phoa, berasal dari dusun Liok-ciu di Propinsi Shantung. Setelah ibuku mengandung, ia ditinggalkan begitu saja oleh Ang-hong-cu. Ibuku yang mengatakan kepadaku bahwa ayah kandungku adalah Ang-hong-cu, she Tang, dan benda ini pemberian ayah kandungku. Nah, ciangkun. Setelah aku dapat memperlihatkan bukti, maka kuharap ciangkun suka memberitahu dimana adanya Ang-hong-cu."

Tang Bun An menarik napas panjang dan memandang kepada tiga orang muda itu.
"Semenjak nama besar Ang-hong-cu dikenal di dunia kang-ouw, tak seorangpun pernah dapat melihat wajahnya. Bahkan anaknya sendiripun tidak akan dapat mengenalnya. Hanya aku yang mengetahui rahasianya. Akan tetapi dia telah memberi tahu kepadaku bahwa dia merencanakan untuk muncul di dunia kang-ouw dengan terang-terangan setelah dia mendapatkan sekutu dan kawan-kawan yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Melihat kalian bertiga adalah orang-orang yang memiliki kepandaian, kukira dia akan suka menerima kalian. Tentu saja aku harus lebih dahulu mendapat kepastian dari kalian apakah kalian akan suka bekerja sama dengan Ang-hong-cu."

"Bekerja sama dalam hal apa?" Sim Ki Liong bertanya.

"Dia ingin membangun suatu kekuatan besar dan menguasai dunia kang-ouw, menundukkan dan menaklukkan perkumpulan-perkumpulan besar di dunia kangouw dan mengangkat diri menjadi beng-cu (pemimpin rakyat). Bagaimana pendapat kalian bertiga?"

"Aih, kebetulan sekali!" seru Ji Sun Bi girang. “Kami bertiga memang sedang mencari sekutu pula, setelah perkumpulan kami dihancurkan oleh musuh! Tentu saja aku setuju sekali!"

"Hemm, akupun setuju untuk bekerja sama asalkan dia dapat menghargai kemampuanku!" kata Sim Ki Liong.

"Aku sendiri dengan senang hati akan membantu Ang-hong-cu, karena sudah sejak kecil aku merindukan ayah kandungku dan aku akan berbahagia sekali kalau dapat membantu ayah!" kataTang Cun Sek.

"Bagus! Kalau begitu, nanti malam akan kuberitahukan dia dan akan kubujuk dia untuk datang menemui kalian. Sekarang, harap kalian beristirahat dulu. Kalian dapat mandi dan beristirahat, dan malam nanti kita akan makan malam dan dalam kesempatan itu, mungkin sekali Ang-hong-cu akan hadir di tengah-tengah kita."

"Nanti dulu, ciangkun. Ada satu hal yang membuat kami penasaran. Bagaimana engkau dapat mengenal aku dan Tok-sim Mo-li? Pernahkah kita saling jumpa, dan siapakah nama ciangkun?" tanya Sim Ki Liong yang merasa penasaran.

Ang Hong Cu







Tidak ada komentar:

Posting Komentar