*

*

Ads

Kamis, 26 Juli 2018

Ang Hong Cu Jilid 079

"Dia tidak berkeluarga, akan tetapi di rumahnya penuh dengan wanita muda yang cantik! Bahkan kumpulan wanita-wanita itu lebih banyak dan lebih cantik dari pada para selir Sribaginda sendiri! Dan menurut keterangan yang kuperoleh, Tang Bun An itu masih terus mengumpulkan wanita, sering mengganti yang lama, dan kabarnya dia memang seorang yang gila wanita!"

"Hemm, tapi apa hubungannya hal itu dengan penyelewengan para selir?" tanya Cia Sun.

"Memang tidak ada kaitannya, hanya harus diingat bahwa yang berkuasa bagian keamanan di istana adalah Tang Bun An, dan mengingat bahwa dia adalah seorang yang gila wanita..... "

"Berapa usianya, Tai-jin?" tiba-tiba Kui Hong bertanya.

"Menurut pengakuannya, sudah lima puluh lima tahun, akan tetapi kelihatannya jauh lebih muda."

"Ihh.... !" Kui Hong berseru dan bangkit berdiri. "Dialah itu!"

"Siapa, Kui Hong?" Pembesar itu memandang kepadanya dengan tajam.

"Ang-hong-cu.... "

“Ahhh... !” Cia Sun dan isterinya berseru dan merekapun bangkit berdiri.

Menteri Cang Ku Ceng tersenyum dan mengangkat kedua tanganya.
“Harap kalian tenanglah dan silakan duduk kembali.”

Kui Hong, Cia Sun dan Tan Siang Wi duduk kembali. Pembesar itu mengangguk kepada Kui Hong dan berkata,

"Dugaanku juga persis seperti dugaanmu, akan tetapi setelah kuteliti kembali, ternyata tidak ada alasan untuk menyangka bahwa Tang Bun An adalah Si Kumbang Merah atau yang dulu menyamar sebagai Han Lojin. Biarpun usianya sebaya dan kesukaannya sama.....”

“Akan tetapi ada hal yang belum tai-jin ketahui. Si Kumbang Merah itu juga she Tang!" kata Kui Hong, teringat bahwa Hay Hay adalah she Tang, yaitu nama selengkapnya Tang Hay.

Mendengar ini, sepasang mata pembesar itu terbelalak.
"Ah, benarkah itu? Dan nama lengkapnya?”

"Saya tidak tahu nama lengkapnya, tai-jin, akan tetapi jelas bahwa dia she Tang."

"Hemm, kalau begitu semakin mencurigakan. Akan tetapi samanya nama keturunan bukan merupakan bukti yang sah. Bisa saja orang lain memiliki she yang sama. Aku sudah mengenal Han Lojin, tahu akan ciri-cirinya, dan Tang Bun An ini sama sekali berbeda dengan Han Lo-jin. Agaknya, Han Lojin lebih kurus dan lebih tinggi, juga Han lojin memelihara kumis dan jenggot yang rapi, akan tetapi Tang Ciangkun ini mukanya halus dan bersih tanpa jenggot ataupun kumis. Juga sikapnya, gerak-gerik dan suaranya sangat berbeda."

"Tai-jin, ada ilmu penyamaran yang akan dengan mudah mendatangkan perbedaan-perbedaan itu. Tinggi orang dapat ditambah dengan ganjal dalam sepatu. Gerak gerik dan sikap dapat dibuat-buat, dan suara dapat diubah kalau mulut mengulum sesuatu. Jenggot dan kumis dapat dicukur......”






"Benar, Kui Hong, akan tetapi andaikata benar bahwa Tang Bun An itu Si Kumbang Merah atau Han Lojin, berarti Tang Gun itu adalah puteranya. Bagaimana mungkin dia menangkap dan mencelakai puteranya sendiri?"

Mereka tertegun dan termenung, akan tetapi hati mereka semua tertarik sekali. Kemudian Kui Hong bertanya,

"Tadi paduka mengatakan bahwa saya dapat membantu paduka, lalu bantuan apa yang dapat saya lakukan, tai-jin?"

"Menurut suara hatiku, perubahan dalam istana itu, geger tentang penyelewengan para selir itu terjadi semenjak Tang Bun An menjadi komandan pasukan pengawal. Oleh karena itu, menurut pendapatku, dia pasti terlibat, setidaknya dia mengetahui apa yang terjadi di istana dan kalau benar para selir itu menyeleweng, siapa pria yang berani mati menodai istana itu. Dan aku bertekad untuk menyelidiki keadaan dalam istana, khususnya dalarn istana bagian puteri. Oleh karena itu, hanya engkaulah yang akan dapat menolong dan membantuku, Kui Hong."

"Bagaimana caranya, tai-jin."

"Hal itu kita rundingkan dulu nanti di rumahku, Kui Hong. Yang penting, bersediakah engkau membantuku, demi keselamatan kaisar dan keamanan negara?"

"Saya bersedia tai-jin!” ,

"Bagus, bagus! Legalah hatiku, Kui Hong! Aih, kalau saja engkau selalu dapat berdekatan denganku, sebagai anakku..... atau sebagai...... mantuku, aku akan selalu merasa aman dan senang."

“Ihh, tai-jin.....!” Kui Hong berkata tersipu dengan kedua pipi berubah merah.

"Apa salahnya? Cia-taihiap, bagaimana pendapatmu? Sudah pantaskah kalau Kui Hong menjadi mantuku? Atau kalau ia tidak cocok dengan puteraku, bagaimana kalau ia menjadi anak angkatku?"

Cia Sun saling pandang dengan isterinya dan mereka mengangguk-angguk.
"Paduka adalah seorang Menteri yang terkenal pandai dan bijaksana, dan Kui Hong adalah seorang gadis pendekar yang gagah perkasa dan budiman, tentu saja sudah pantas dan cocok sekali, Tai-jin!" kata Cia Sun dan tentu saja Kui Hong menjadi semakin tersipu malu.

Setelah bercakap-cakap sampai tengah hari, Menteri Cang lalu berpamit dan dia mengajak Kui Hong melanjutkan perjalanan berkuda menuju ke kota raja.

Kui Hong yang menganggap bahwa tugas yang akan diserahkan kepadanya amat penting, mengikuti pembesar itu dengan hati yang agak tegang karena ia akan berurusan dengan istana kaisar!

**** 079 ****
Ang Hong Cu







Tidak ada komentar:

Posting Komentar