*

*

Ads

Sabtu, 21 April 2018

Pendekar Mata Keranjang Jilid 053

Karena dia sudah mengangkat kakek itu menjadi gurunya, maka Han Siong pun tidak mau merahasiakan lagi keadaan dirinya. Dia lalu menceritakan betapa sejak bayi dia dirawat oleh kakek buyutnya bernama Pek Khun yang mengajaknya bertapa di Pegunungan Kun-lun-san, kemudian betapa dia oleh kakek buyutnya dikirim ke kuil Siauw-lim-pai di Pegunungan Heng-tuan-san dan menjadi kacung di kuil sana.

"Di kuil itulah teecu (murid) bertemu dengan Suhu Siangkoan Ci Kang dan Subo Toan Hui Cu, menerima pelajaran ilmu-ilmu silat di samping teecu juga tekun mempelajari ilmu-ilmu kebudayaan dari kitab-kitab di dalam kuil, di bawah bimbingan para hwesio di sana. Setelah tamat belajar, barulah Suhu dan Subo menyuruh teecu untuk keluar dari kuil dan mencari keluarga teecu, yaitu keluarga Pek di Kong-goan."

Kakek itu mengangguk-angguk.
"Agaknya Subo dan Suhumu itu orang-orang yang baik dan juga cerdas sekali. Akan tetapi bagaimana engkau dapat mempelajari ilmu sihir seperti yang kaupergunakan untuk menghidupkan boneka saljuku tadi?"

"Teecu mempelajarinya sedikit dari Subo. Ketika Subo menjalani hukuman di kuil Siauw-lim-si, ia juga banyak membaca kitab-kitab dan ia menemukan kitab yang mengatakan bahwa dalam diri setiap orang terdapat kekuatan gaib yang tersembunyi. Subo sendiri adalah keturunan orang-orang sakti yang diam-diam memiliki kekuatan gaib yang amat kuat. Mulailah Subo melatih diri membangkitkan kekuatan gaibnya dan dia pun mulai mempelajari ilmu sihir di dalam Kamar Penebusan Dosa itu dan dari Subo teecu mempelajari sedikit ilmu sihir yang tidak ada artinya dibandingkan dengan ilmu sihir dari Suhu sendiri."

"Hemmm, Subomu itu she Toan, ya? Aku seperti pernah mendengar akan kehebatan orang-orang dari keluarga Toan, kalau tak salah keluarga pangeran ….."

"Tidak salah, Suhu. Subo Toan Hui Cu adalah puteri mendiang Pangeran Toan Jit-ong yang berjuluk Raja Iblis ……"

"Ya Tuhan ……! Benar, Raja dan Ratu Iblis ……!" Kakek itu terbelalak dan mengangkat kedua tangan ke atas saking kagetnya. "Pantas saja ilmu-ilmu silatmu bermacam-macam, dan banyak yang merupakan ilmu yang sesat! Untung Suhu dan Subomu itu menemukan ilmu peninggalan Kwan Im Nio-nio dan diajarkan kepadamu, dan untung pula engkau bertemu dengan aku. Ketahuilah, Han Siong. Kwan Im Nio-nio dan aku adalah dua orang di antara orang-orang yang dijuluki Delapan Dewa."

Han Siong memandang kagum, akan tetapi terus terang menjawab,
"Suhu dan Subo di dalam kuil banyak bercerita kepada teecu tentang tokoh-tokoh di dunia persilatan, akan tetapi terus terang saja, teecu belum pernah mendengar akan nama Delapan Dewa."

Kakek itu menarik napas panjang.
“Salah kami sendiri. Puluhan tahun yang lalu kami pernah memperoleh nama besar dan disegani oleh seluruh golongan di dunia persilatan. Akan tetapi pada suatu hari kami bertemu dan bentrok dengan Raja dan Ratu Iblis. Kami mengadu ilmu dengan mereka dengan perjanjian bahwa siapa yang kalah harus pergi bertapa dan tidak boleh lagi muncul di dunia persilatan. Dan kami kalah! Kami memegang janji. Masing-masing pergi bertapa dan memperdalam ilmu silat. Setelah kami memperoleh ilmu-ilmu yang tinggi, ternyata Raja dan Ratu Iblis telah tewas di tangan pendekar-pendekar muda. Demikianlah, kami sudah terlanjur suka bertapa dan tidak muncul lagi di dunia persilatan."

Han Siong mendengarkan dengan kagum. Mereka tentulah orang-orang yang menjunjung tinggi kegagahan sehingga mereka setia terhadap janji sendiri sampai rela menderita dan mengasingkan diri.

"Siapakah tokoh yang lain dari Delapan Dewa kecuali Suhu dan Locianpwe Kwan Im Nio-nio?" tanyanya.






Kakek gendut itu menarik napas panjang.
"Nama Delapan Dewa yang tadinya gemilang itu telah menjadi muram, bahkan tenggelam dan lenyap setelah kami ditaklukkan oleh Raja dan Ratu Iblis. Kami cerai berai, pergi bertapa dan tidak saling berhubungan lagi sampai puluhan tahun. Di antara kami yang delapan orang, hanya terdapat dua orang wanitanya, yaitu Kwan Im Nio-nio dan In Liong Nio. Yang enam orang sisanya adalah pria semua, susunannya seperti ini. Aku sendiri disebut orang Ban Hok Lojin atau juga diejek dengan sebutan Ji-lai-hud, kemudian Ciu-sian Lo-kai atau Ciu-sian Sin-kai, Go-bi San-jin yang kabarnya sekarang telah masuk menjadi pendeta Lama berjuluk See-thian Lama, Wu-yi Lo-jin, Siang-kiang Lo-jin, dan Sian-eng-cu The Kok. Nah, itulah nama-nama Delapan Dewa yang sudah lama meninggalkan dunia ramai. Akan tetapi selama ini aku tidak pernah bertemu atau berhubungan dengan mereka, hanya kabarnya empat di antara kami, yaitu Go-bi San-jin, Ciu-sian Sin-kai, Wu-yi Lo-jin, dan Siang-kiang Lo-jin, ikut pula membantu ketika para pendekar muda yang menjadi murid-murid mereka membasmi Raja dan Ratu Iblis bersama gerombolannya. Sekarang aku tidak tahu di mana mereka, masih hidup ataukah sudah mati semua seperti Kwan Im Nio-nio." kembali kakek gendut itu menarik napas panjang, akan tetapi wajahnya sudah cerah kembali dan senyum menghias mulutnya.

Han Siong menjadi semakin kagum Kiranya kakek yang menjadi gurunya ini adalah seorang sakti dan dia pun girang bukan main.

"Semoga dalam waktu setahun teecu akan menerima petunjuk-petunjuk yang berharga dari Suhu."

"Ilmu silatmu sudah tinggi tingkatnya, Han Siong. Kalau engkau sudah menguasainya dengan sempurna, agaknya aku sendiri pun tidak akan menang darimu. Sayang engkau terlalu banyak mempelajari ilmu-ilmu sesat, untuk itu aku akan mengajarkan ilmu silat Pek-hong-sin-ciang (Tangan Sakti Awan Putih) kepadamu. Dan ilmu sihirmu itu jangan kaupergunakan. Aku akan mengajarmu untuk mempergunakan tenaga batin yang bersih untuk menghadapi segala macam kekuatan ilmu hitam."

"Suhu, apakah perbedaan antara sihir putih dan sihir hitam? Antara kekuatan bersih dan kekuatan kotor?" Han Siong merasa penasaran dan bertanya.


"Sudah kukatakan tadi bahwa bersih dan kotornya suatu ilmu tergantung daripada watak orang yang mempergunakannya. Akan tetapi yang dinamakan ilmu silat kotor adalah ilmu silat di mana dipergunakan segala kecurangan, alat-alat rahasia, racun-racun, cara-cara yang penuh tipu muslihat licik. Sebaliknya ilmu silat bersih adalah ilmu silat yang berdasarkan kekuatan yang terlatih, gerakan-gerakan yang kuat dan cepat, kewaspadaan yang membuat gerakan menjadi tepat, tanpa mempergunakan cara-cara curang untuk mengalahkan lawan. Sihir putih adalah penggunaan kekuatan batin yang terhimpun di dalam tubuh, mempergunakan kekuasaan dan kekuatan alam dengan dasar iman dan kepercayaan kepada Tuhan dan para dewa. Sebaliknya sihir hitam adalah penggunaan kekuatan yang datang dari setan-setan, roh jahat, dan segala macam kekuatan gaib yang mendorong pemakainya ke arah perbuatan jahat."

Mulai hari itu, kembali Han Siong menerima gemblengan, sekali Ini dari seorang di antara Delapan Dewa yang memiliki ilmu kepandaian tinggi sekali. Dia belajar dengan amat tekun, di dalam sebuah guha di puncak bukit yang sunyi.

**** 053 ****
Pendekar Mata Keranjang







Tidak ada komentar:

Posting Komentar